Thursday, 8 August 2013



Dulu, Kemarin, Sekarang, Lusa

Dulu,
Aku adalah seuntai kapas putih,
Yang beterbangan kesana kemari.
Mengikuti ke mana arah mata angin itu pergi.
Dan jika suatu saat nanti tiupan angin akan terhenti,
Aku hanya berharap dapat berlabuh di suatu tempat yang tepat.
Kemarin,
Aku adalah butiran emas,
Yang berserakan di pantai,
Dan terinjak oleh kaki-kaki tak berdosa,
Kemudian terbawa pergi.
Sekarang,
Aku adalah kepingan permata di pinggiran kota,
Menunggu keajaiban segera menyambarku,
Dan ketika itu terjadi,
Segepok berlian akan segera turun dari langit.
Lusa,
Aku adalah cincin berlian,
Yang akan dijual di rimba raya.
Mengharap alam segera bersimpuh.

0 comments:

Post a Comment