Dulu, Kemarin, Sekarang, Lusa
Aku adalah seuntai kapas
putih,
Yang beterbangan kesana
kemari.
Mengikuti ke mana arah
mata angin itu pergi.
Dan jika suatu saat nanti
tiupan angin akan terhenti,
Aku hanya berharap dapat
berlabuh di suatu tempat yang tepat.
Kemarin,
Aku adalah butiran emas,
Yang berserakan di
pantai,
Dan terinjak oleh
kaki-kaki tak berdosa,
Kemudian terbawa pergi.
Sekarang,
Aku adalah kepingan
permata di pinggiran kota,
Menunggu keajaiban segera
menyambarku,
Dan ketika itu terjadi,
Segepok berlian akan
segera turun dari langit.
Lusa,
Aku adalah cincin
berlian,
Yang akan dijual di rimba
raya.
Mengharap alam segera
bersimpuh.
0 comments:
Post a Comment